Selasa, 04 September 2007

CONTOH SUSUNAN PROPOSAL KREDIT

CONTOH SUSUNAN PROPOSAL KREDIT

Susunan Proposal Kredit biasanya terdiri dari cover (halaman pertama), profil singkat (halaman kedua), ringtkasan proposal (halaman ketiga, dstnya), isi proposal (pendahuluan, tujuan, sejarah, informasi pasar, aspek produksi, aspek sosial ekonomi, sejarah keuangan usaha, proyeksi keuangan, penutup), lampiran-lampiran

Secara terperinci sebagaimana

COVER

Halaman pertama yang memuat nama usaha (di atas/ tengah halaman), tempat usaha, bulan dan tahun pembuatan proposal (biasanya di bawah).

HALAMAN KEDUA

Memuat profil singkat usaha dan identitas pemilik:

  1. Nama, alamat dan telepon usaha UMKM
  2. Nama pengurus, karyawan, dan manajer
  3. Lokasi usaha
  4. Jumlah anggota .

RINGKASAN PROPOSAL

Isi proposal sebaiknya diringkas dalam bentuk ringkasan proposal yang memuat :

  1. Profil singkat usaha dan identitas pemilik
  2. Total kredit yang diminta
  3. Jangka waktu pengembalian kredit
  4. Grace period (tenggang waktu)
  5. Alternatif jaminan beserta nilai taksirannya dan kapan usaha akan dimulai.
  6. Kapan rencana usaha/proyek akan dijalankan

ISI PROPOSAL

  1. Pendahuluan

Pendahuluan dapat berisi latar belakang pendirian usaha, alasan mengenai perlunya investasi dan modal kerja, dan iklim usaha secara umum dan rencana usaha ke depan.

  1. Tujuan Penggunaan Dana Pembiayaan dan Jumlah Yang Diperlukan

Disini Anda perlu menuliskan tujuan penggunaan dana pembiayaan dan jumlah dana pembiayaan yang diperlukan. Bagaimana Anda akan menggunakan dana tersebut secara spesifik dan jelas.

  1. Sejarah dan Eksplanasi Mengenai Usaha .
    • Informatif
    • Faktual
    • Tanpa emosi

Menyangkut kapan usaha didirikan, lokasi awal usaha didirikan, teknologi dan peralatan yang digunakan awal pendirian usaha, perkembangan jumlah karyawan/pengurus, perkembangan jumlah produksi, permintaan dari mana saja, dan pemasaran ke mana saja

  1. Informasi Pasar Mengenai Produk dan Jasa Spesifik

Menggunakan fakta yang ada, dalam bentuk angka- angka dan nama-nama, misalnya:

· Apa saja produk dan jasa yang ditawarkan (yang telah dan akan dihasilkan)

· Siapakah para pembeli produk dan saingannya

· Apakah ada perusahaan mempunyai spesialisasi pada satu atau dua macam produk, atau memang menawarkan berbagai macam produk untuk dipasarkan

· Apa yang dilakukan oleh pemilik usaha dalam menjaga atau meningkatkan bagiannya dalam pasar (market share)

· Permintaan-penawaran, identifikasi berbagai indikator umum yang ada kaitannya dengan permintaan dan penawaran produk seperti data kependudukan, pendapatan per kapita suatu wilayah, pemasaran produk dan data lainnya yang berhubungan dengan permintaan penawaran.

· Analisa persaingan, diuraikan posisi dan upaya pesaing dalam memasarkan produk sejenis, terutama perbandingan dalam mutu, harga, dan pelayanan.

· Saluran distribusi, terangkan metode saluran distribusi pemasaran serta jelaskan kelebihan saluran distribusi pemasaran yang digunakan.

· Rencana pemasaran, mengenai produk apa yang akan dipasarkan di lokal, antar kota, propinsi, dan eksport.

· Perkembangan harga di tingkat lokal rata-rata 2-3 tahun terakhir

e. Aspek Produksi

· Proses produksi dan teknologi

· Untuk usaha produksi, dijelaskan teknologi yang diterapkan, mesin dan peralatan serta spesifikasi harga, proses produksi secara singkat, bagan dan arus produksi.

· Untuk bidang perdagangan, ditulis proses pengadaan barang terjadinya transaksi hingga penyerahan barang.

· Kapasitas produksi, Untuk Jenis usaha produksi perlu dicantumkan kapasitas produksi dan rencana produksi per tahun.

· Lokasi Usaha, dengan membuat peta dalam bentuk gambaran tangan. Dijelaskan dimana lokasi usaha berada. Yang penting lokasi usaha tidak terkena larangan pemerintah

· Lahan dan bangunan, Jelaskan rincian lahan/tanah dengan ukuran baku (hektar/m) apakah lahan tersebut merupakan hak milik, sewa atau bentuk kepemilikan lainnya. Jelaskan apakah ada bangunan yang diperlukan untuk usaha.

· Bahan baku dan Bahan Pembantu, Mudah tidaknya pengadaan bahan baku dan bahan pembantu, termasuk sumber, ketersediaan pasokan, volume, mobilisasi bahan baku, sistem pembelian (tunai/kredit)

f. Aspek Sosial Ekonomi

· Terhadap Lapangan Kerja. Jelaskan apakah usaha tersebut mampu menyerap tenaga kerja, dan berapa jumlah tenaga kerja yang terserap oleh usaha.

· Keterkaitan Usaha. Jelaskan keterkaitan usaha dengan usaha besar, dengan usaha kecil menengah lain, dengan . dan lainnya.

· Pendapatan. Penjelasan mengenai usaha Anda akan memberi peningkatan

g. Sejarah Keuangan Usaha/.

· Laporan keuangan usaha minimal selama 2 tahun terakhir berupa:

1. Neraca

2. Laporan laba/rugi

3. Jenis, jumlah, dan penggunaan kredit

4. Cashflow(arus kas) penerimaan dan pengeluaran dilengkapi faktor-faktor yang mempengaruhinya.

5. Administrasi dan laporan-laporan

6. Pembelian, produksi, dan penjualan/ekspor

7. Data-data menyangkut SDM, modal, dan material

· Laporan keuangan yang diserahkan sebaiknya lengkap dan tepat.

h. Proyeksi Keuangan

1. Bentuk proyeksi keuangan:

· Kapasitas usaha, pembelian, dan produksi

· Data penjualan dan ekspor

· Biaya proyek dan rencana pembiayaan

· Anggaran uang tunai (cash budget)

· Laporan pendapatan (laba/rugi) proforma

· Neraca pro forma untuk satu tahun fiskal mendatang

· Sumber dan penggunaan dana

2. Sifat Proyeksi Keuangan: Realistik

Didasarkan atas asumsi-asumsi yang wajar dan dapat memberikan deskripsi tentang kemungkinan profit atau loss.

i. Daftar Jaminan yang mungkin diberikan

· Wujud jaminan

· Berupa barang yang dibiayai serta jaminan lain bila dipandang perlu Misalnya: tanah dan bangunan/mesin, tanah kosong, persediaan barang, dll.

j. Penutup

Harapan dan ucapan terimakasih pada pihak bank

LAMPIRAN

Informasi tambahan lain yang mendukung dalam bentuk lampiran antara lain :

  1. Fotokopi KTP, SIM
  2. Rencana-rencana dalam blueprint
  3. Gambar-gambar atau foto-foto
  4. Fotocopy dokumen-dokumen resmi (legal documents) seperti: SIUP, TDP, NPWP, Akta
  5. Pendirian Usaha, Identitas Pengurus dan catatan-catatan penting
  6. Data sensus dan data demografis.
Dalam pelaksanaannya, data-data di atas dapat ditambah/dikurangi disesuaikan dengan jenis usaha. Pada substansinya, proposal yang komprehesif dan menarik sangat diperlukan untuk meyakinkan pihak perbankan untuk memberikan kredit.

PENTINGNYA PROPOSAL KREDIT BAGI UMKM

Hingga saat ini berbagai kalangan pengusaha UMKM sangat ingin mengajukan pinjaman atau pembiayaan ke bank konvensional maupun bank syariah, baik itu untuk keperluan modal kerja dan modal investasi. Namun para pengusaha UMKM masih sering bingung bagaimana membuat proposal kredit yang bankable atau feasible dimata bank. Atau mungkin para pengusaha atau Anda sendiri sudah sering membuat proposal, tetapi masih ragu apakah proposal yang disusun sudah feasible dan bankable? Atau Anda sudah pernah menyampaikan proposal ke bank atau investor, tetapi ditolak karena belum memenuhi keinginan mereka (bank).

Kebisaan dan kebiasaan untuk menyusun proposal kredit akan memberi banyak manfaat dalam usaha Anda. Karena pihak lain tidak mungkin langsung menerima permohonan pinjaman Anda tanpa mempelajari proposal Anda terlebih dahulu. Proposal merupakan komplemen dalam mengajukan kredit ke bank. Proposal juga urgen untuk menarik perhatian pihak bank, karena proposal mendeskripsikan usaha Anda feasible, prospektif atau tidak.

Manfaat yang dapat diperoleh jika Anda mampu menyusun proposal kredit diantaranya adalah:

  • Kreditur akan memprioritaskan pinjaman Anda
  • Anda memperoleh kesempatan untuk mengembangkan usaha ke skala yang lebih besar;
  • Anda akan mendapat penghargaan jika usaha Anda menjadi besar dan teladan
  • Anda akan mempunyai relasi yang lebih luas.